Buah Ini Digunakan Untuk Membuat Bioinsektisida Berbahaya Yang Tidak Meracuni Kita

Buah Ini Digunakan Untuk Membuat Bioinsektisida Berbahaya Yang Tidak Meracuni Kita
Buah Ini Digunakan Untuk Membuat Bioinsektisida Berbahaya Yang Tidak Meracuni Kita
Anonim

Pitomba adalah pohon cemara kecil atau semak yang dapat mencapai ketinggian 3-4 meter. Itu tumbuh di Brasil. Pohonnya memiliki pertumbuhan yang kompak dengan tanaman hijau yang lebat dan cukup menarik, terutama saat berbuah. Daunnya berbentuk elips, lanset dan memiliki warna hijau tua mengkilat di permukaan atas dan hijau muda di bawah.

Buahnya berwarna oranye terang atau kuning, dengan daging berair dan rasa sedikit asam yang sangat harum. Buahnya mengandung 1 hingga beberapa biji. Itu matang dari Mei hingga Juni, dan terkadang panen di musim gugur. Berbuah biasanya dimulai sekitar tahun keempat setelah tanam.

Tumbuh di Cekungan Amazon, tetapi juga dibudidayakan di Brasil, Peru, Kolombia, Venezuela dan Paraguay. Tumbuh baik di tanah asam, kelembaban tinggi dan lebih menyukai sinar matahari yang kuat.

Pitomba berhasil digunakan dalam pengendalian hama. Ahli biokimia Maria Ligia Macedo dari Universitas Federal Mato Grosso do Sul mengekstrak protein dari buahnya, yaitu lektin, yang memberi jamur dan kumbang yang menyerang jenis kacang yang paling banyak dikonsumsi di Brasil, dan menemukan bahwa protein ini mengurangi pertumbuhan sebesar 60% dari dua jenis jamur dan membunuh hampir seluruhnya kumbang yang merusak kedua tanaman.

Jika uji lapangan membuktikan efektivitas yang dicapai di laboratorium, molekul ini bisa menjadi pilihan dalam memerangi hama ini dan menggantikan bahan kimia pertanian yang beracun bagi hewan dan manusia. Pektin ini juga efektif melawan jamur yang menyerang Fusarium oxysporum, yang menyerang daun tebu dan kopi, serta melawan Colletotrichum lindemuthianum, yang menyebabkan penyakit khusus pertanian, seperti bintik hitam pada mangga.

Dalam hal ini, Maria Lygia sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk memproduksi tanaman rekayasa genetika untuk memperoleh pektin, yang akan menjadi alternatif untuk perkebunan besar.

Buah Pitomba dikonsumsi segar, juga digunakan untuk produksi jeli, berbagai minuman kaleng dan berkarbonasi. Buah yang matang diolah menjadi jus, juga dapat dibuat menjadi selai atau permen.

Direkomendasikan: