Apsintus Manis Membunuh Hingga 98 Persen Sel Kanker

Video: Apsintus Manis Membunuh Hingga 98 Persen Sel Kanker

Video: Apsintus Manis Membunuh Hingga 98 Persen Sel Kanker
Video: Cerita Keluarga Penderita Kanker Stadium 4 Sembuh Total setelah Minum Bajakah 2024, September
Apsintus Manis Membunuh Hingga 98 Persen Sel Kanker
Apsintus Manis Membunuh Hingga 98 Persen Sel Kanker
Anonim

Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Para ilmuwan terus berusaha menemukan cara untuk memeranginya. Sebuah properti baru dari ramuan terkenal baru-baru ini ditemukan. Telah ditemukan bahwa apsintus manis dapat membunuh hingga 98% sel kanker hanya dalam 16 jam.

Artemisinin adalah turunan dari ramuan apsintus manis ("Apsintus manis" atau "Artemisia Annua"). Ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan Tiongkok. Telah ditemukan untuk membunuh 98% sel kanker payudara dalam waktu kurang dari 16 jam.

Eksperimen telah menunjukkan bahwa ketika ramuan itu sendiri digunakan, itu menyebabkan 28 persen pengurangan sel kanker payudara. Dalam kombinasi dengan besi, bagaimanapun, apsintus manis hampir sepenuhnya menghilangkan kanker.

Turunan artemisinin telah digunakan di masa lalu sebagai agen antimalaria yang kuat. Sekarang jelas bahwa obat ini juga efektif melawan kanker. Ketika zat besi ditambahkan ke dalam penelitian, zat tersebut membantu menumpuk zat di jaringan payudara, terutama pada sel yang terinfeksi kanker. Artemisinin secara selektif menyerang sel-sel "jahat" dan membiarkan sisanya tetap utuh.

Kanker payudara
Kanker payudara

Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang sangat besar. Ini memiliki konsekuensi sosial dan sosial yang signifikan bagi wanita di seluruh dunia. Kanker payudara adalah yang paling umum pada wanita di seluruh dunia dan di Bulgaria dan merupakan penyebab kematian kedua.

Beberapa hari setelah penemuan itu, pasar dunia benar-benar membeli stok artemisinin. Produksinya diharapkan meningkat menjadi 50 hingga 60 ton per tahun.

Pengobatan kanker payudara selama ini dilakukan dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi hormon.

Namun, masing-masing dari mereka membutuhkan gangguan yang pasti dan tidak dapat diperbaiki dalam proses organisme. Penemuan ini dapat menjadi preseden dalam pengobatan kanker payudara dan mencegah kerusakan tersebut.

Direkomendasikan: