2024 Pengarang: Jasmine Walkman | [email protected]. Terakhir diubah: 2023-12-16 08:32
Makan makanan organik tidak mengurangi risiko kanker pada wanita, menurut sebuah studi baru.
Penelitian dilakukan di Inggris dan, menurut peneliti, wanita yang lebih fokus pada buah dan sayuran organik memiliki risiko yang sama dengan orang lain.
Para ahli bahkan menduga bahwa makanan khusus yang dikonsumsi dapat membawa risiko kanker yang lebih tinggi.
Kebanyakan orang yang membeli lebih banyak makanan organik melakukannya karena mereka ingin mulai makan dengan sehat. Seharusnya tidak ada pestisida dalam buah dan sayuran yang diproduksi menggunakan bioteknologi.
Para peneliti telah melakukan penelitian mereka dan menurut hasilnya, pestisida tidak meningkatkan risiko kanker.
Para ilmuwan telah memeriksa kanker payudara dan jaringan lunak dengan sangat rinci dan tidak menemukan bukti yang menunjukkan pestisida sebagai penyebab peningkatan risiko penyakit.
Pakar Inggris bersikeras bahwa ada faktor dalam hidup kita yang dapat dianggap berisiko, tetapi bukan pestisida. Seluruh penelitian dilakukan selama sembilan tahun.
600.000 wanita ambil bagian, semuanya berusia di atas 50 tahun. Para wanita juga ditanya apakah mereka menggunakan makanan organik. Kesehatan wanita dipantau selama penelitian.
Dari semua wanita yang setuju untuk menjadi bagian dari penelitian ini, 50.000 mengembangkan kanker dari waktu ke waktu. Namun, para ilmuwan bersikeras bahwa fakta bahwa wanita-wanita ini menekankan makanan organik tidak ada hubungannya dengan penyakit mereka atau penyebabnya.
Makanan organik juga populer di negara kita - ada orang yang lebih suka membeli buah dan sayuran seperti itu. Namun, toko khusus yang menjual makanan ini bukanlah yang paling banyak dikunjungi.
Mungkin alasan utama untuk ini adalah harga pangan yang tinggi. Namun, menurut banyak penelitian dalam beberapa tahun terakhir, tidak terlalu pasti bahwa makanan organik itu sehat.
Direkomendasikan:
3 Cangkir Kopi Sehari Mengurangi Risiko Kanker
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa 3 cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko kanker hati hingga 50%. Menurut penulis studi terbaru, Dr. Carlo La Vecchia dari Mario Negri Institute for Pharmacological Research di Milan, eksperimen tersebut mengkonfirmasi bahwa kopi dapat memiliki efek yang sangat positif pada kesehatan manusia.
4 Manfaat Kesehatan Bawang Merah Untuk Mengurangi Risiko Kanker
Penggunaan bawang bombay untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan bakteri, virus, jamur, dan penyakit kronis sudah ada sejak praktik penyembuhan Mesir yang tercatat berabad-abad lalu. Namun, bawang merah patut mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu sumber nutrisi terbaik zat penangkal kanker .
Kacang Brazil Mengurangi Risiko Kanker
Kacang Brazil mengandung jumlah selenium terbesar dari semua kacang - memperkuat sistem kekebalan tubuh, membantu dengan aterosklerosis, menopause dini dan infertilitas pria. Kacang brazil juga mengandung serat, serta protein - saat makan kacang, tubuh lebih cepat kenyang dan dengan demikian kita dapat mengurangi berat badan yang tidak diinginkan.
Studi: Bawang Putih Mengurangi Risiko Kanker
Pakar Cina telah melakukan studi baru terkait dengan penyakit berbahaya kanker dan bawang putih aromatik. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di Daily Mail, bawang putih secara signifikan dapat mengurangi risiko kanker paru-paru - lebih dari 44%.
Secangkir Quinoa Sehari Mengurangi Risiko Kanker Dan Penyakit Jantung
Ilmuwan Harvard telah menunjukkan bahwa makan semangkuk quinoa sehari dapat melindungi kita dari penyakit mematikan seperti kanker, masalah jantung dan penyakit pernapasan. Selain itu, penelitian mengatakan bahwa kita tidak hanya dapat mengandalkan quinoa untuk kesehatan, tetapi juga pada oatmeal.