Daging Putih Atau Merah Lebih Bermanfaat

Video: Daging Putih Atau Merah Lebih Bermanfaat

Video: Daging Putih Atau Merah Lebih Bermanfaat
Video: Lebih sehat mana? Daging Merah atau Daging Putih? Benarkah daging merah tidak sehat? ep Idul Adha 2024, November
Daging Putih Atau Merah Lebih Bermanfaat
Daging Putih Atau Merah Lebih Bermanfaat
Anonim

Konsumsi daging sudah ada sejak awal peradaban. Pada zaman kuno, orang berburu untuk makanan. Meskipun berburu adalah salah satu hobi paling populer di kalangan pria saat ini, itu bukan sarana penghidupan, melainkan hiburan. Hampir tidak ada rumah tangga yang mejanya tidak ada daging.

Perdebatan tentang apakah daging merah atau putih lebih bermanfaat bermuara pada bagaimana mereka mempengaruhi kesehatan manusia. Hal pertama yang perlu kita klarifikasi adalah daging mana yang merah dan mana yang putih.

Ahli gizi mendefinisikan daging merah sebagai berasal dari semua jenis mamalia. Sedangkan para ahli kuliner mendefinisikan seperti apa yang memiliki warna merah sebelum dimasak.

Warna daging putih karena kurangnya mioglobin di dalamnya, itu adalah daging semua unggas (kecuali bebek dan angsa), daging sapi, ikan, makanan laut dan daging semua reptil.

Pakar dan praktisi kesehatan menganjurkan daging putih, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah, dianggap lebih sehat karena tidak menaikkan kadar kolesterol darah. Daging ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang cukup berguna untuk tulang dan otot.

Daging putih atau merah lebih bermanfaat
Daging putih atau merah lebih bermanfaat

Warna merah daging disebabkan oleh adanya mioglobin, yang merupakan protein pengikat oksigen, ketika protein ini, bila digabungkan dengan oksigen, bertindak sebagai sumber oksigen darurat bagi tubuh. Mioglobin sering ditemukan di otot hewan dan oleh karena itu yang lebih sering digunakan berwarna gelap. Contoh khas adalah kaki ayam dan daging putihnya.

Daging merah dianggap sebagai sumber protein dan zat besi yang kaya, tetapi juga sering dikaitkan dengan risiko kesehatan. Dipercaya bahwa zat besi yang ditemukan dalam daging merah mendorong perkembangan sel kanker, yang selanjutnya dirangsang oleh produksi karsinogen.

Daging olahan juga sarat dengan natrium nitrit, yang diketahui sebagai penyebab kanker. Konsumsi daging merah juga dianggap sebagai prasyarat untuk penyakit kardiovaskular, hipertensi dan radang sendi.

Daging merah juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular karena adanya lemak jenuh di dalamnya, yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kelompok ilmuwan lain percaya bahwa ketika molekul mioglobin dan hemoglobin bergabung setelah tertelan, mereka menghasilkan karsinogen di usus.

Daging putih atau daging merah, bagaimanapun, adalah keputusan yang dibuat seseorang untuk dirinya sendiri.

Direkomendasikan: