Daging Merah Tidak Berbahaya, Tapi Bermanfaat

Video: Daging Merah Tidak Berbahaya, Tapi Bermanfaat

Video: Daging Merah Tidak Berbahaya, Tapi Bermanfaat
Video: Lebih sehat mana? Daging Merah atau Daging Putih? Benarkah daging merah tidak sehat? ep Idul Adha 2024, September
Daging Merah Tidak Berbahaya, Tapi Bermanfaat
Daging Merah Tidak Berbahaya, Tapi Bermanfaat
Anonim

Setelah puluhan tahun daging merah dikecam publik sebagai musuh nomor satu jantung, para peneliti di University of Pennsylvania berada di jalur yang tepat untuk merehabilitasinya.

Berapa kali Anda mendengar mantra, kecualikan semua daging merah dari menu Anda, karena mereka adalah sumber yang kaya rich asam lemak jenuhyang menyumbat arteri Anda, meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah Anda dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Menurut para ahli, kita tidak boleh sembarangan menempatkan semua jenis asam lemak jenuh di bawah satu penyebut yang sama. Faktanya adalah bahwa beberapa asam lemak seperti asam lauretik, miristat dan palmistik memiliki efek buruk pada sistem kardiovaskular jantung.

Daging merah tidak berbahaya, tapi bermanfaat
Daging merah tidak berbahaya, tapi bermanfaat

Adalah mitos bahwa semua asam lemak jenuh berbahaya bagi kesehatan kita, kata para ilmuwan. Asam stearat, yang ditemukan dalam daging sapi, ayam (tanpa kulit), babi, minyak zaitun dan bahkan susu, tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah kita. Asam lemak stearat tidak memiliki efek tidak sehat pada jantung. Sebaliknya.

Sebuah studi oleh para peneliti di University of Pennsylvania telah menunjukkan bahwa konsumsi daging sapi tanpa lemak secara teratur dapat menyebabkan normalisasi kadar kolesterol dalam tubuh.

Studi yang dilakukan pada dua kelompok sukarelawan menunjukkan bahwa konsumsi daging merah tanpa lemak dalam jumlah sedang bahkan dapat meningkatkan fungsi jantung.

Daging merah tidak berbahaya, tapi bermanfaat
Daging merah tidak berbahaya, tapi bermanfaat

Partisipan penelitian dibagi menjadi dua kelompok, salah satunya mengonsumsi daging sapi setiap hari selama lima minggu. Relawan di kelompok kedua hanya makan ikan, sayuran, dan protein.

Meskipun tidak ada subjek yang kehilangan berat badan, penelitian menemukan bahwa sukarelawan pada kelompok pertama menurunkan kadar kolesterol jahat mereka hampir 5%. Hasil serupa terjadi pada peserta di kelompok kedua.

Menurut Michael Russell, penulis studi tersebut:”Yang tidak dipalsukan daging merah adalah pembawa sejumlah lemak sehat yang unik, tidak seperti sosis dan ham. Yang benar adalah bahwa tidak ada yang pernah menyuruh orang untuk berhenti makan lemak hewani sama sekali. Hanya saja tidak boleh berlebihan,” kata Dr Russell.

Hasil penelitian para ilmuwan dari University of Pennsylvania dikonfirmasi dalam penelitian selanjutnya oleh rekan-rekan dari University of Texas, British Nutrition Organization dan sejumlah penelitian independen lainnya.

Direkomendasikan: