Apel Memperpanjang Umur Hingga 17 Tahun

Video: Apel Memperpanjang Umur Hingga 17 Tahun

Video: Apel Memperpanjang Umur Hingga 17 Tahun
Video: 5 Fakta menarik manfaat buah Apel bagi tubuh 2024, November
Apel Memperpanjang Umur Hingga 17 Tahun
Apel Memperpanjang Umur Hingga 17 Tahun
Anonim

Konsumsi apel secara teratur dapat memperpanjang umur manusia hingga 17 tahun. Jika Anda makan buah ini secara teratur, Anda dapat terlihat meremajakan.

Penemuan unik ini dilakukan oleh ilmuwan Inggris dari Institute for Food Research di Norwich. Setelah penelitian yang mendalam, para ahli bersikukuh bahwa apel bisa disebut sebagai buah awet muda dan panjang umur.

Para peneliti sampai pada kesimpulan ini setelah menemukan zat epikatekin polifenol dalam apel. Elemen ini meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan tingkat perlindungan sistem kekebalan tubuh dan meremajakan jantung.

Polifenol epikatekin dapat memperlambat pengerasan dinding bilik hingga 21%, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Apel Organik
Apel Organik

Ilmuwan menambahkan bahwa kandungan tertinggi zat ini ada pada apel liar.

Sebuah studi paralel yang diterbitkan di Daily Mail membuktikan bahwa makan satu apel hijau sehari akan melindungi Anda dari obesitas.

Apel hijau menciptakan rasa kenyang dan menghilangkan rasa lapar, karena buah ini membantu memperbanyak jenis bakteri tertentu yang membuat kita merasa kenyang.

Studi membuktikan bahwa bahan yang tidak dapat dicerna dalam apel hijau tidak dipecah oleh asam lambung. Ketika mereka mencapai usus besar, mereka mulai berfermentasi, dan ini membantu bakteri baik di usus untuk berkembang biak.

Apel hijau
Apel hijau

Para peneliti di Washington State University sampai pada kesimpulan ini setelah mempelajari berbagai varietas apel secara rinci. Apel hijau menunjukkan hasil terbaik dalam studi penuh.

Juga telah ditemukan bahwa keseimbangan antara bakteri di usus besar penting bagi seseorang untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Keseimbangan yang terganggu antara bakteri baik dan jahat berdampak negatif pada metabolisme dan membuat orang lebih sering merasa lapar.

Hasil penelitian di AS akan digunakan untuk memerangi gangguan makan yang terkait dengan obesitas dan peradangan ringan.

Direkomendasikan: