Hati Suka Stroberi

Video: Hati Suka Stroberi

Video: Hati Suka Stroberi
Video: Hati-hati Bagi yang suka konsumsi strawberry 2024, November
Hati Suka Stroberi
Hati Suka Stroberi
Anonim

Stroberi tidak hanya enak tetapi juga sangat bermanfaat. Buah merah telah digunakan sejak jaman dahulu untuk mengatasi berbagai penyakit dan penyakit.

Naskah Mesir kuno menunjukkan bahwa mereka diresepkan oleh dokter kuno sebagai obat untuk membantu peradangan, demam, batu ginjal, bau mulut, asam urat.

Ada lebih dari 600 spesies di berbagai belahan dunia berry. Kebanyakan dari mereka memiliki efek antioksidan yang kuat. Kandungan gula dari varietas yang berbeda berbeda, tetapi kandungan mineral yang kaya dalam buah menjadikannya suatu keharusan untuk setiap makanan.

Selain manfaat di atas, stroberi kaya akan nutrisi seperti vitamin C, kalium, asam folat dan serat.

Dengan makan hanya satu cangkir stroberi, Anda dapat mengambil jumlah vitamin C yang Anda butuhkan untuk hari itu. Bagian terbaiknya adalah meskipun manis, stroberi tidak tinggi kalori. Jumlah buah yang sama hanya mengandung 40 kalori.

Komposisi stroberi
Komposisi stroberi

Dengan mengkonsumsi satu cangkir teh stroberi, tubuh kita dipasok dengan 1 g protein, 11, 65 g karbohidrat, 3. 81 g serat makanan, 24. 24 mg kalsium, 0, 63 mg zat besi, 16. 50 mg magnesium, 31.54 mg fosfor, 44.82 mg potasium, 1.16 mg selenium, 94.12 mg vitamin C, 29.38 mcg asam folat, 44.82 IU vitamin A dan semuanya ini dengan hanya 40 kalori.

Last but not least, stroberi mengandung antioksidan kuat anthocyanin, asam ellagic, quercetin dan kaempferol, yang telah terbukti memiliki sifat pelindung terhadap kanker tertentu.

Kuersetin flavonoid, ditemukan dalam stroberi, adalah anti-inflamasi alami yang menurunkan risiko pengembangan aterosklerosis dan melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kolesterol jahat.

Buah merah vkuni juga baik untuk jantung. Telah terbukti bahwa konsumsi stroberi secara teratur mengurangi risiko serangan jantung hingga 32 persen. Data tersebut berasal dari sebuah penelitian besar oleh para peneliti di Norwich Medical School di Inggris.

Direkomendasikan: