Makan Di Depan TV Menyebabkan Obesitas

Video: Makan Di Depan TV Menyebabkan Obesitas

Video: Makan Di Depan TV Menyebabkan Obesitas
Video: Mitos dan Fakta Makanan yang Bikin Anak Obesitas 2024, November
Makan Di Depan TV Menyebabkan Obesitas
Makan Di Depan TV Menyebabkan Obesitas
Anonim

Sebuah studi oleh ilmuwan Belanda dan Amerika menunjukkan bahwa makan di depan TV alih-alih meja menyebabkan obesitas dan berdampak negatif pada kesehatan.

Menurut Dr. Brian Wansink dari Cornell University di Amerika Serikat dan Dr. Ellen van Kleef dari University of Wageningen di Belanda, lingkungan tempat kita makan juga mempengaruhi berat badan kita.

Para ahli menyarankan kita untuk berbagi makanan dengan keluarga dan orang-orang terkasih agar tetap sehat.

Para peneliti mempelajari hubungan antara nutrisi keluarga dan indeks massa tubuh pada 190 orang tua dan 148 anak.

Makan di depan komputer
Makan di depan komputer

Indeks massa tubuh ditentukan dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan seseorang.

Semua orang tua yang berpartisipasi dalam penelitian menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kebiasaan makan seluruh keluarga.

Hasil peneliti menunjukkan bahwa indeks massa tubuh lebih tinggi pada orang yang makan di depan TV.

Sebaliknya, orang yang makan di meja memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah - baik orang tua maupun anak-anak.

Para peneliti juga menemukan bahwa anak perempuan yang membantu orang tua mereka menyiapkan makan malam memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

Kebiasaan makan
Kebiasaan makan

Para ahli menekankan bahwa hubungan antara indeks dan kebiasaan makan tidak dapat dipisahkan.

Hasil penelitian menekankan fakta bahwa aspek sosial penting dalam nutrisi.

Berbagi makanan dikaitkan dengan emosi positif dan mencegah makan berlebihan.

Penulis penelitian menyarankan untuk tidak meremehkan ritual makan keluarga, karena mereka dapat menjadi penolong yang andal dalam memerangi obesitas.

Diketahui bahwa tempat kita makan, serta durasi makan, sangat menentukan berat badan.

Saat menonton TV, tubuh tidak mampu mengontrol proses kenyang. Oleh karena itu, penonton terus makan, bahkan ketika dia tidak lagi membutuhkan makanan.

Ahli saraf Alan Hirsch menjelaskan fenomena ini dengan fakta bahwa ketika menonton televisi, otak tidak dapat sepenuhnya mengontrol proses makan.

Direkomendasikan: