Kami Berutang Otak Besar Kami Untuk Memakan Serangga

Video: Kami Berutang Otak Besar Kami Untuk Memakan Serangga

Video: Kami Berutang Otak Besar Kami Untuk Memakan Serangga
Video: SI OTAN | RAKSASA PENGHUNI AIR (27/03/18) 2-3 2024, November
Kami Berutang Otak Besar Kami Untuk Memakan Serangga
Kami Berutang Otak Besar Kami Untuk Memakan Serangga
Anonim

Manusia modern berutang otak pada fakta bahwa nenek moyang kita mengonsumsi serangga. Selain itu, penggunaan serangga untuk makanan telah menyebabkan perkembangan fungsi kognitif pada manusia dan primata, menurut sebuah studi baru oleh para ilmuwan Amerika, yang dikutip oleh Journal of Human Evolution.

Para ahli sampai pada kesimpulan yang menarik ini setelah ekspedisi ke Kosta Rika, di mana mereka mempelajari kehidupan Kapusin. Capuchin (Cebus) adalah genus monyet yang mendiami hutan khatulistiwa Amerika Tengah dan Selatan.

Nama genus diberikan karena kesamaan warna bulu mereka dengan pakaian perwakilan ordo biara Kapusin. Mereka memakan biji-bijian, buah-buahan dan katak kecil. Menurut para ahli, spesies monyet ini menegaskan teori evolusi justru karena serangga yang memakannya.

Ketika Capuchin berburu serangga, mereka meningkatkan kebiasaan sensorik mereka, mengembangkan mekanisme kognitif, yang memiliki efek positif pada perkembangan dan ukuran otak.

Para peneliti menyarankan bahwa nenek moyang manusia modern terlibat dalam kegiatan yang sama. Menurut mereka, menangkap serangga terkadang merupakan tugas yang sulit, sehingga upaya yang dilakukan hewan tidak diragukan lagi meningkatkan proses berpikir mereka.

Bug
Bug

Dan jika kerabat prasejarah kita mengkonsumsi serangga karena kurangnya berbagai produk makanan, saat ini makan serangga telah menjadi mode. Studi menunjukkan bahwa serangga adalah sumber protein yang sangat baik.

Para ilmuwan bahkan percaya bahwa memakan serangga tertentu lebih bermanfaat daripada tempat, karena mereka tidak mengandung kolesterol berbahaya, tetapi kaya akan tembaga, besi, magnesium, mangan, fosfor, selenium, seng.

Mereka juga merupakan sumber serat. Di beberapa negara di seluruh dunia, sejak dahulu kala, jangkrik goreng dan panggang tradisional, belalang, semut dan banyak serangga lainnya telah disiapkan.

Bertahun-tahun yang lalu, Organisasi Pangan dan Pertanian bahkan mengusulkan penggunaan beberapa serangga sebagai makanan bagi manusia. Para ahli menunjukkan bahwa serangga sangat efektif mengubah makanan yang mereka makan menjadi daging, dan bahwa daging serangga cocok untuk dimakan.

Direkomendasikan: