Apakah Makanan Mempengaruhi Otak Kita?

Video: Apakah Makanan Mempengaruhi Otak Kita?

Video: Apakah Makanan Mempengaruhi Otak Kita?
Video: Brainfood ? Makanan OTAK ? 2024, September
Apakah Makanan Mempengaruhi Otak Kita?
Apakah Makanan Mempengaruhi Otak Kita?
Anonim

Akal sehat memberitahu kita bahwa ketika kita makan, kita memberi makan otak kita dengan cara yang sama. Tetapi dapatkah apa yang ada di piring kita benar-benar memengaruhi pikiran dan perasaan kita?

Kita semua pernah mendengar bahwa cokelat meningkatkan mood, karbohidrat murni menenangkan, dan ikan membuat kita pintar. Beberapa neurotransmiter - bahan kimia biologis aktif, di mana transmisi impuls listrik antara neuron, mempengaruhi otak kita dan kondisi kita.

Misalnya, kadar serotonin yang tinggi dikaitkan dengan keadaan tenang, bahagia, dan rileks, dan kadar zat ini yang rendah dikaitkan dengan depresi dan agresi.

Beberapa persepsi kita tentang efek makanan pada otak kita sangat dilebih-lebihkan, kata psikolog Robin Canarek, kepala laboratorium nutrisi di Medford, AS.

Menurutnya, salah satu kesalahpahaman yang umum terjadi adalah gula membuat anak hiperaktif. Sebuah tim ilmuwan yang dipimpinnya menganalisis dampak gula pada perilaku anak-anak.

Ternyata gula tidak ada hubungannya dengan perilaku anak-anak. Selain itu, ternyata tubuh kita tidak bisa membedakan gula dalam jus apel dengan gula dalam kue.

Sarapan di tempat tidur
Sarapan di tempat tidur

Bahwa kopi meningkatkan efisiensi dan beban mental adalah benar. Kafein meningkatkan mood, membantu konsentrasi, menambah energi. Ketakutan akan kecanduan kopi tidak rasional, karena orang praktis tidak kecanduan minuman ini.

Ini adalah khayalan bahwa karbohidrat memberi kita kedamaian dan kebahagiaan. Ini adalah teori yang agak ketinggalan zaman, tetapi banyak orang menyerah dan menyimpan pasta kering dan wafel di meja mereka untuk menenangkan diri ketika ketegangan meningkat.

Teori ini berasal dari fakta bahwa karbohidrat meningkatkan kadar serotonin, dan itu membuat kita merasa jauh lebih baik. Tapi masalahnya adalah bahwa protein yang masuk ke tubuh kita menghalangi penyerapan serotonin oleh otak, dan karbohidrat tidak dapat mempengaruhi suasana hati kita.

Misalnya, jika Anda belum sarapan dan dijejali karbohidrat sepanjang hari, kadar serotonin Anda kemungkinan akan meningkat di sore atau malam hari.

Namun dalam praktiknya, beberapa protein, seperti yang ada dalam telur, dapat memengaruhi suasana hati kita lebih dari sekadar karbohidrat.

Direkomendasikan: